ACARA PRAKTIKUM 8
Interpretasi Citra Satelit Resolusi Tinggi Untuk
Identifikasi Jaringan Jalan
TUJUAN
1. Mahasiswa dapat
mengidentifikasi obyek jaringan jalan secara detil melalui interpretasi
citra resolusi tinggi
2. Mahasiswa dapat
membuat peta jaringan jalan daerah kajian.
3. Mahasiswa dapat
menghitung kepadatan jaringan jalan
4. Mahasiswa dapat
menganalisis aksesibilitas dankonektivitas daerah kajian
ALAT dan BAHAN
1. Citra satelit
Resolusi tinggi, misalnya SPOT 5 dengan ukuran cetak citra A4 dan meliput
daerah pingiran kota.
2. Kertas Kalkir,
pengaris, dan pensil
3. Alat curvimeter
atau dengan benang
4. Alat lain yang
dirasa digunakan dalam kegiatan ini
DASAR TEORI
Transportasi
merupakan salah satu bentuk interaksi keruangan (spasial). Interaksi terjadi
karena
adanya variasi spasial seperti perbedaan kondisi fisik daerah, adanya variasi
kegiatan
sosial
ekonomi, demografis dan sebagainya. Bentuk interaksi tersebut spasial tersebut
dapat
berupa
: 1) saling melengkapi (complementary), 2) kesempatan antara (intervening
opportunity),
3)
saling tukar menukar atau transferability (Hurst dalam Magribi, 1999).
Transportasi
mempunyai kaitan erat dengan perkembangan suatu wilayah. Transportasi
dapat
memacu perkembangan wilayah, sebaliknya perkembangan wilayah dapat
membangkitkan
transportasi.
Dengan kata lain suatu wilayah tidak akan berkembang tanpa didukung
transportasi,
sehingga
transportasi dapat berperan sebagai agent of development perkembangan suatu
wilayah.
Tidak
dapat dingkari bahwa transportasi merupakan salah satu utulitas vital untuk
meningkatkan
ekonomi
masyarakat.
Transportasi
sebagai suatu sistem meliputi :
1.
Jaringan yang terdiri dari link dan node, struktur, lokasi, dan evolusi
jaringan
2.
Arus pada jaringan meliputi : arah, volume, frekuensi, management lalu-lintas
dan lain-lain.
3.
Signifikansi dari pengaruh transportasi terhadap sosial ekonomi masyarakat
(Hanson,
1986.154).
Dengan
demikian tampak bahwa studi sosial ekonomi transportasi sama pentingnya dengan
studi
teknis-mekanis
transportasi. Transportasi sebagai suatu sistem sangat dipengaruhi oleh
struktur
sosial- ekonomi-
dan politik yang ada. Sebagai contoh Kabupaten Wonosobo dengan struktur
ekonomi
pertanian, dan topografi yang kasar; akan berbeda sistem transportasi dengan
daerah
industri
yang bertopografi datar.
Evaluasi
jaringan transportasi dilakukan dengan parameter : kerapatan jaringan,
pembebanan
ruas jalan, matrik konektivitas, indek alpha, indek gamma, aksesibilitas,
konektivitas.
Evaluasi arus lalu-lintas membahas arah, volume lalu-lintas, bangkitan
perjalanan,
tarikan
perjalanan, pembebanan ruas jalan, tingkat pelayanan (LOS), simpul-simpul
kemacetan
dan
sebagainya.
Dalam
studi transportasi terdapat empat tahap yang harus dilakukan yaitu:
1.
Trip genetation (bangkitan perjalanan)
2.
Trip distribution (persebaran perjalanan)
3.
Moda split (moda angkutan)
4.
Traffict assigment (Mogridge, 1996).
Trip
generation merupakan jumlah perjalanan yang dibangkitkan oleh suatu wilayah.
Besarnya
perjalanan di suatu wilayah tergantung pada jumlah penduduk, struktur ekonomi
dan
lain-lain. Trip distribution sangat dipengaruhi oleh persebaran
pusat-pusat kegiatan dan
ketersediaan
jaringan yang ada. Jumlah perjalanan yang didistribusikan ke tempat tujuan
dengan
moda
angkutan yang ada.
Dengan
diketahui jaringan transportasi yang ada pada suatu daerah maka akan dapat
diketahui
tingkat aksesibilitas lokasi, yaitu tingkat kemudahan suatu lokasi dicapai dari
tempat
lain
dan ke tempat lain. Aksesibilitas ini
salah satu parameter untuk menentukan pusat-pusat
(simpul) kegiatan. Aksesibilitas meliputi kemudahan
dalam aspek jarak, waktu tempuh, biaya
tempuh.
Juga
dapat diketahui Konektivitas wilayah, yaitu melihat keterhubungan antar wilayah
dari
aspek keberadaan jaringan. Lokasi atau daerah yang mempunyai konektivitas tinggi adalah
lokasi
yang mempunyai banyak keterhubungan dengan lokasi lain.
Dan
dapat diketahui analisa gravitasi digunakan untuk melihat interkasi antar
wilayah
berdasarkan
jumlah penduduk. Model ini adalah yang paling sederhana untuk melihat potensi
interaksi
antar wilayah.
PROSEDUR
KERJA
1. Ambil citra Satelit (SPOT)
2. Batasi daerah kajian (ikuti saran Asisten
Praktikum)
3. Identifikasikan seluruh obyek jaringan jalan,
dan bedakan ke dalam jalan besar, jalan
sedang,
jalan kecil.
4. Hitung seluruh panjang jalan tersebut ( ∑ L)
5. Hitung seluruh wilayah kajian (A)
6. Hitunglah kepadatan jaringan jalan daerah
tersebut, rms D = ∑ L : A
7. Lihat kembali pada citra dan peta hasil
interpretasi, menurut sauara bagaimanakah
aksesibilitas,
dan konektivitas daerah tersebut?
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Catatlah hasil inventarisasi dan perhitungan
saudara
2. Deskripsikan hasilnya
KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan hasil praktikum saudara.
DAFTAR PUSTAKA
La Ode Muhamad Magribi. 1999. Geografi Transportasi (Bagian
Pertama dan Kedua).
Rangkuman terjemahan
Transportatioan Geography Comments and
Readings.Edited by Michael E. Elliot Hurst. Fak. Pasca
Sarjana UGM:Yogyakarta.
Peter Haggett, Richard J. Chorley, 1969. Network Analisis in Geography. Edward Arnold :
London.
Nursid Sumaatmadja, 1988. Studi Geografi :Suatu Pendekatan dan
Analisa Keruangan.Alumni :
Bandung
Sarasehan MTI, 1996. Manajemen Transportasi Perkotaan.
Sekretariat Masyarakat Transportasi
Indonesia: Jakarta.
Undang-undang Nomer 14 Tahun 1992 Tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan. Aneka
Ilmu:
Semarang
Wahana Komputer Semarang, 2001. Sistem Informasi Geografi Dengan AutoCAD
MAP.Andi
Offset: Yogyakarta
No comments:
Post a Comment